ELEGANNEWS BEKASI
Dinas Kesehatan Kota Bekasi melakukan kunjungan langsung ke dapur Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di wilayah Bojong Rawalumbu 2, Yayasan Patriot Anak Nusantara, pada Rabu (22/10/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh fasilitas dan proses pengelolaan pangan di dapur SPPG memenuhi prinsip higienitas dan kelayakan sanitasi.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dudung, selaku Ketua Tim Kerja Kesehatan Lingkungan (Kesling) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, bersama tim sanitarian, termasuk Heni dari bidang sanitasi pangan.
Tim melakukan observasi langsung terhadap sarana dan prasarana dapur, alur bahan makanan, serta penerapan standar kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Untuk membuktikan bahwa dapur atau SPPG benar-benar berkualitas dan mematuhi prinsip sanitasi pangan, maka harus dilakukan pemeriksaan langsung di lapangan,” ujar Dudung.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, meliputi tata letak (layout) dapur, kondisi infrastruktur, serta kelengkapan sarana pendukung seperti tempat penyimpanan bahan makanan, ruang pemorsian, dan area distribusi.
“Semua alur mulai dari penyimpanan bahan, pengolahan, hingga penyajian makanan kami pantau. Kami juga memastikan adanya ruang dan fasilitas sesuai dengan standar keamanan pangan,” jelasnya.
Selain melakukan penilaian, tim Dinas Kesehatan juga memberikan masukan kepada pengelola dapur apabila ditemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan.
Langkah ini merupakan bagian dari proses penerbitan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) yang menjadi syarat utama bagi dapur SPPG untuk beroperasi secara resmi.
“SLHS ini adalah bukti tertulis bahwa pangan yang dihasilkan oleh SPPG layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Jadi proses pemeriksaan ini sangat penting,” tambah Dudung.
Ia menjelaskan, ke depan seluruh dapur penyedia program gizi di Kota Bekasi akan dikunjungi secara bertahap oleh tim Dinas Kesehatan.
“Rencananya, semua dapur SPPG di Kota Bekasi akan kami datangi. Setiap dapur wajib memiliki SLHS sebagai bukti bahwa mereka memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan,” katanya.
Tim juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengelolaan dapur dan penyajian makanan bagi penerima manfaat.
“Harapan kami, seluruh pengurus dapur dapat mematuhi SOP yang telah ditetapkan. Dengan begitu, makanan yang disajikan benar-benar aman, sehat, dan berkualitas,” ujar Heni, sanitarian Dinas Kesehatan.
Kunjungan ini disambut baik oleh pihak SPPG Bojong Rawalumbu 2 yang sebelumnya telah menjalankan berbagai program peningkatan mutu dapur, termasuk penerapan sistem kebersihan mingguan dan evaluasi rutin terhadap menu gizi anak.
Kepala SPPG Bojong Rawalumbu 2, Andreas Pasada Simatupang, menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan atas pendampingan dan pembinaan yang diberikan.
“Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan yang terus mendukung dan memberikan bimbingan teknis agar dapur kami tetap sesuai standar sanitasi pangan,” ungkap Andreas.
Dengan adanya pembinaan dan sertifikasi ini, diharapkan seluruh dapur penyedia pangan di Kota Bekasi dapat beroperasi secara profesional, transparan, dan memenuhi prinsip keamanan pangan yang layak konsumsi bagi anak-anak sekolah ( Sary )