ELEGANNEWS BEKASI
Anggota DPRD Kota Bekasi, Tanti Herawati, menampung keluhan warga terkait pelayanan kesehatan BPJS dan pungutan sekolah, saat reses tahun anggaran 2025 di RW.03 Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kamis (6/2/2025).
“Warga mengeluhkan penolakan berobat di puskesmas, padahal masih jam 9 pagi. Ada juga kasus penolakan di rumah sakit swasta yang bermitra dengan BPJS,” ungkap Tanti selepas reses.
Ia menambahkan, ada laporan kasus serius terkait warga pengguna BPJS, yang ditolak salah satu rumah sakit swasta dengan kondisi pasien yang sudah kritis.
“Ada warga yang kondisinya sudah kritis malah disuruh ke klinik oleh rumah sakit swasta. Seharusnya pelayanan BPJS itu sama, baik yang gratis maupun berbayar,” tegasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Tanti berjanji akan menindaklanjuti permasalahan tersebut, dengan berkoordinasi dengan dinas terkait.
“Saya akan berkoordinasi dengan kepala dinas terkait, untuk mengetahui kendala di lapangan dan mengecek sejauh mana pelayanan rumah sakit swasta yang bermitra dengan BPJS,” ujarnya.
Selain masalah kesehatan, terpantau salah satu warga juga menyampaikan keluhan, soal dugaan pungutan di salah satu SMA Negeri di Kota Bekasi.
“Ada laporan bahwa sekolah meminta infak atau sumbangan namun sifatnya wajib. Bahkan ada ancaman pengurangan nilai atau pembatasan fasilitas, jika tidak membayar,” kata Tanti.
Tanti menyatakan, meski SMA berada di bawah wewenang provinsi Jawa Barat, namun ia berkomitmen akan meneruskan aspirasi warga.
“Saya akan sampaikan masalah ini ke anggota DPRD Provinsi, untuk dicarikan solusinya,” pungkasnya.